05/12/12

Laporan Praktikum Asam Basa


LEMBAR KERJA MAHASISWA 2

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

A.     Tujuan Pratikum
     Mengamati dan membuktikan beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi

B.     Dasar Teori
Laju menyatakan seberapa  cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu.Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Laju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Suatu Reaksi
Reaksi kimia ada yang berlangsung secara cepat ada pula yang lambat. Cepat atau lambatnya suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.    Konsentrasi zat
Konsentrasi menyatakan banyak suatu zat. Konsentrasi dalam larutan bisa dinyatakan dengan molar (M), artinya dilarutkan dalam pelarut air. Memperbesar konsentrasi mengakibatkan kecepatan reaksi makin tinggi. Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertambah. sehingga konsentrasi berbanding lurus dengan laju reaksi.
2.    Ukuran Partikel
Ukuran partikel yang dipotong kecil-kecil lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan ukuran partikel besar (bongkahan).


3.    Suhu
Kenaikkan suhu menyebabkan percepatan gerak partikel menjadi lebih besar. Suhu berbanding lurus dengan laju reaksi. Semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. semakin rendah suhu maka laju reaksi semakin lambat.
4.    Penambahan katalis
Katalis adalah suatu zat yang akan mempercepat (katalisator positif) atau memperlambat (katalisator negatif = inhibitor) reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Katalis yang bersifat positif adalah zat tambahan yang berfungsi untuk mempercepat suatu reaksi, namun pada akhir reaksi zat ini diperoleh kembali secara utuh (dengan jumlah yang sama).

C.     Kegiatan Praktikum
1.      Pengaruh Suhu
a.      Alat dan bahan :
-       Tabung reaksi              -  Penanggas air            -   Stopwatch
-       Termometer                 -  Larutan HCl 1M       -   Pita magenesium
-       rendaman es/air es       - Gelas kimia               - Air ledeng
b.      Cara kerja :
1)      Siapkan tiga buah tabung reaksi dan beri label. Siapkan pula tiga buah gelas kimia dan beri label. A untuk air es, B untuk Air ledeng, dan C untuk Air panas,


2)      Tuangkan HCl 1 M sekitar + ¼ bagian tabung reaksi ke dalam tiga buah tabung yang telah disiapkan



3)      Kondisikan tabung reaksi dengan gelas kimia. Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang telah diisi air :
1.   Label A, masukkan air es ke dalam gelas kimia






2.   Label B, masukkan air ledeng ke dalam gelas kimia, simpan pada suhu kamar





3.   Label C, masukkan air es ke dalam gelas kimia, panaskan pada penanggas air.





4)      Kemudian ukur suhunya.







5)      Masukkan logam magnesiumdengan ukuran yang sama (+ 1 cm) ke dalam setiap tabung reaksi secara bersamaan. Catat waktunya hingga pita magnesium habis bereaksi.

 




c.       Tabel Pengamatan :
No.
Tabung Reaksi
Suhu ( oC )
Waktu (t)
Laju Reaksi (s-1)
Ket
1.
A
2
960
1/960 = 0,00104167

2.
B
28
623
1/623 = 0,00160514

3.
C
80
192
1/192 = 0,00520833


d.      Analisis Data :
     Tabung reaksi A yang berisi HCl dan dimasukkan ke dalam air es dengan suhu 2 oC, pita magnesium membutuhkan waktu 960 detik untuk habis bereaksi dengan HCL. Sehingga laju reaksinya 1/960 = 0,00104167 s-1.
     Tabung reaksi B yang berisi HCl dan dimasukkan ke dalam air biasa (suhu kamar) dengan suhu 28 oC, pita magnesium  membutuhkan waktu 623 detik untuk habis bereaksi melarutkan dengan HCL. Sehingga laju reaksinya 1/623 = 0,00160514 s-1..
     Tabung reaksi C yang berisi HCl dan dimasukkan ke dalam air panas dengan suhu 80 oC, pita magnesium membutuhkan waktu 192 detik untuk melarutkan habis bereaksi dengan HCL. Sehingga laju reaksinya 1/623 = 0,00520833s-1..

e.       Pembahasan :
      Hal yang dilakukan adalah menyiapkan tiga buah tabung reaksi dan tiga buah gelas kimia. Masing-masing diberi label, yaitu A untuk air es, B untuk Air ledeng, dan C untuk Air panas. Kemudian masukkan HCl 1 M  ke dalam masing-masing tabung reaksi sampai terisi ¼ bagiannya, dan gelas kimia berlabel A diisi dengan air es, gelas kimia berlabel B diisi dengan air biasa (suhu kamar), gelas kimia berlabel C diisi dengan air panas. Kondisikan tabung reaksi dengan gelas kimia dengan cara memasukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia.
      Selanjutnya, suhu masing-masing air yang ada pada ketiga gelas kimia tersebut diukur. Suhu awal air es adalah 20C; air pada suhu kamar adalah 280C; dan suhu air panas adalah 800C. Secara bersamaan logam magnesium dengan ukuran yang sama dimasukkan ke dalam setiap tabung reaksi. Logam magnesium pada tabung A habis bereaksi dalam waktu 960 detik. Logam magnesium pada tabung Bhabis bereaksi dalam waktu 623 detik. Sedangkan logam magnesium pada tabung C habis bereaksi dalam waktu 192 detik. Berdasarkan hasil percobaan, laju reaksi paling cepat terjadi pada tabung C yang berisi air panas, dengan waktu 192 detik.
      Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin rendah suhu maka laju reaksi semakin lambat. Jadi, suhu berbanding lurus dengan laju reaksi.
Pertanyaan dan Jawaban:
1.    Pada percobaan di atas, tentukanlah variabel bebas, terikat dan tetap?
-          Variabel Bebas : Suhu
-          Variabel Terikat : Laju Reaksi
-          Variabel Tetap : HCL, Pita magnesium
2.    Buatlah grafik pengaruh suhu terhadap laju reaksi
3.    Berdasarkan hasil pengamatan dan grafik, bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi? Tuliskan persamaan reaksi logam magnesium dengan larutan HCl.
Suhu mempengaruhi laju reaksi. Semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Semakin rendah suhu, maka laju reaksi semakin lambat.
               Mg (s) + 2 HCl (aq)         MgCl2 (aq)+ H2 (g)
4.    Berikan contoh percobaan lain dan fenomena dalam kehidupan yang menggambarkan laju reaksi dipengaruhi oleh suhu.
:
I.     Judul Pratikum :
Kemana Gula Pasir Pergi?
II.   Tujuan Pratikum
Mengamati perbedaan laju reaksi pada larutnya gula pasir yang dipengaruhi oleh suhu.
III.Alat dan bahan :
-          gelas
-          air panas
-          Air biasa
-          gula pasir
IV.             Cara Kerja:
a.       Siapkan dua gelas danberi label:
A untuk gelas berisi air panas
B untuk gelas berisi air biasa
b.      Masukkan satu sendok makan gula pasir ke dalam setiap gelas. Diamkan, jangan diaduk.
c.       Amati dan catat perubahan yang terjadi pada gelas manakah gula pasir lebih cepat larut

f.       Kesimpulan :
     Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin rendah suhu maka laju reaksi semakin lambat. Suhu berbanding lurus dengan laju reaksi.

g.      Daftar Pustaka :
Krisbiyantoro, Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA. Yogyakarta. Pustaka Widyatama

h.      Lembar Komentar :
     Praktikum ini dapat dilakukan di SD karena alat dan bahan yang digunakan mudah didapat dan langkah kerjanya mudah sehingga siswa SD dapat melakukan praktikum ini dengan bimbingan guru tentunya.

2.      Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh
a.      Alat dan bahan :
-          Gelas Kimia               -    Stopwatch
-          Gelas ukur                 -    Pita Magnesium
-          HCl 1 M                     -    Penggaris 

b.      Cara kerja :
1)   Siapkan 2 buah gelas kimia dan berilah label 1 dan 2







2)   Masukkan + 20 mL HCl pada setiap gelas kimia

 




3)   Ambillah 2 buah lembar pita magnesium yang kira-kira mempunyai berat dan ukuran yang sama. Lembaran pertama dibiarkan dalam bentuk lembaran dan lembaran kedua dipotong kecil-kecil
4)   Masukkanlah kedua pita magnesium tersebut pada masing-masing kelas kimia yang sudah berisi HCl yang sama. Catat waktunya hingga pita magnesium tersebut habis bereaksi.


 



c.       Tabel Pengamatan :
No.
Gelas Kimia
Pita Magnesium
Waktu (t)
Laju Reaksi (s-1)
Ket
1.
1
Lembaran
+ 4 cm
510
1/510 = 0,00196078

2.
2
Potongan kecil + 1 cm
400
1/400 = 0,0025


d.      Analisis Data :
     Gelas kimia 1 berisi HCL 20 ml dan pita magnesium berupa lembaran dengan ukuran + 4 cm, pita magnesium membutuhkan waktu 510 detik untuk habis bereaksi denaan HCl. sehingga laju reaksinya 0,00196078 s-1.
     Gelas kimia 2 berisi HCL 20 ml dan pita magnesium berupa potongan kecildengan ukuran + 1 cm, pita magnesium membutuhkan waktu 400 detik untuk habis bereaksi denaan HCl. sehingga laju reaksinya 0,0025 s-1.

e.       Pembahasan :
     Hal yang dilakukan adalah menyiapkan dua bgelas kimia. Masing-masing diberi label 1 dan 2. Kemudian masukkan + 20 ml HCl 1 M  ke dalam masing-masing gelas kimia.
     Selanjutnya, ambillah 2 buah lembar pita magnesium yang kira-kira mempunyai berat dan ukuran yang sama. Lembaran pertama dibiarkan dalam bentuk lembaran dan lembaran kedua dipotong kecil-kecil.  Masukkanlah kedua pita magnesium tersebut pada masing-masing kelas kimia yang sudah berisi HCl yang sama. Catat waktunya hingga pita magnesium tersebut habis bereaksi.
     Pita magnesium pada gelas kimia 1 habis bereaksi dalam waktu 510 detik dan pita magnesium pada gelas kimia 2 habis bereaksi dalam waktu 400 detik. Berdasarkan hasil percobaan, laju reaksi paling cepat terjadi pada gelas kimia 2 yang berisi pita magnesium berupa potongan kecil dengan waktu 400 detik.
     Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin kecil luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin lambat. Jadi, luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.
Pertanyaan dan Jawaban :
1.    Bagaimanakah persamaan reaksinya?
Mg (s) + 2HCl( aq)              MgCl2(aq) + H2(g)
2.    Tentukanlah variabel tetap dan variabel bebas, serta variable terikatnya?
-          Variabel tetap : 20 mL HCl 1 M
-          Variabel bebas : Luas permukaan bidang sentuh pita magnesium
-          Variabel terikat : Laju reaksi
3.    Magnesium manakah yang mempunyai luas bidang sentuh yang paling besar?
Pita magnesiumyang berbentuk potongan kecil dengan ukuran + 1 cm.
4.    Buatlah grafik yang menggambarkan pengaruh bentuk pita magnesium terhadap laju reaksi.
5.    Berdasarkan hasil pengamatan dan bentuk dari grafik, bagaimanakah pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi? Jelaskan!
Luas permukaan bidang sentuh mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin kecil luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin lambat. Jadi, luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.
6.    Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut!
  Mg (s) + 2HCl( aq)              MgCl2(aq) + H2(g)
7.    Berikan contoh percobaan lain dan fenomena dalam kehidupan yang menggambarkan laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh!
:
I.     Judul Pratikum :
Coklat Meleleh
II.   Tujuan Pratikum
Mengamati perbedaan laju reaksi pada coklat yang dipanaskandipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh
III.Alat dan bahan :
-          Coklat blok
-          Pisau
-          Panci kecil 2
-          Kompor
IV.             Cara Kerja:
a.       Siapkan dua potong coklat blok dengan ukran dan massa yang sama
b.      Potong salah satu coklat blokmenjadi ukuran yang kecil (coklat diiris)
c.       Masukkan coklat blokyang masih utuh ke dalam panci pertama dan coklat blok yang sudah dipotong kecil ke dalam panci yang kedua.
d.      Panaskan kedua panci secara bersamaan dan amati perubahan yang terjadi.
e.       Catat waktu ketika seluruh coklat meleleh. Coklat manakah yang paling cepat meleh?

f.       Kesimpulan :
Luas permukaan bidang sentuh mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin kecil luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin lambat. Jadi, luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.

g.      Daftar Pustaka :
Krisbiyantoro, Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA. Yogyakarta. Pustaka Widyatama

h.      Lembar Komentar :
Praktikum ini dapat dilakukan di SD karena alat dan bahan yang digunakan mudah didapat dan langkah kerjanya mudah sehingga siswa SD dapat melakukan praktikum ini dengan bimbingan guru tentunya.



3.      Pengaruh Katalis
a.      Alat dan bahn :
- Tabung reaksi     - Korek api                              - Serbuk MnO2
- Penjepit tabung  - Pembakar spiritus                 - Serbuk KClO3
- Spatula               - Lidi/ranting bara kayu

b.      Cara kerja :
1)        Masukkan serbuk KClO3   +  2  ujung sendok kecil/spatula ke dalam tabung reaksi.




2)        Panaskan dengan pembakar spiritus.





3)        Uji pembentukan O2 dengan cara memasukkan lidi yang membara ke dalam tabung (jika ada O2, nyala bara lidi akan semakin besar)






4)        Ulangi langkah 1 sampai 3 dengan KClO3 yang telah dicampur sedikit MnO2.





5)        Amatilah setiap perubahan nyala dari bara kayu kecil/lidi. Dan catat waktunya hingga terjadi perubahan dan akhir perubahan pada bara kayu.

c.       Tabel Pengamatan
Gelas
Larutan
Pengamatan bara api kayu
1
Serbuk KClO3
Kketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung, nyala bara lidi tidak terlalu besar dan dibutuhkan waktu yang lamauntuk bara api menyala
2
Serbuk KClO3 + MnO2
Ketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung, nyala bara lidi semakin besar.dan dibutuhkan waktu yang sebentaruntuk bara api menyala

d.      Analisis Data :
·      Serbuk KClO3 tanpa ditambahkan katalis menyebabkan bara lidi menyala tidak terlalu besar.
·      Serbuk KClO3 dengan ditambahkan katalis MnO2 menyebabkan bara lidi menyala semakin besar dan terang.
·      Penambahan katalis mempercepat laju reaksi suatu senyawa.

e.       Pembahasan :
     Untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi maka hal yang pertama kita lakukan adalam melakukan percobaan dengan menggunakan serbuk  KClO3 dan bara lidi. Serbuk KClO3 dipanaskan dalam api spirtus kemudian dekatkan bara lidi tersebut ke mulut tabung sehingga bara api menyala. Bara api yang menyala dengan menggunakan serbuk KClO3 tidak terlalu besar. Percobaan kedua dilakukan dengan menambahkan MnO2 pada serbuk KClO3. Serbuk KClO3 +  MnO2 dipanaskan dalam api spirtus kemudian dekatkan bara lidi tersebut ke mulut tabung sehingga bara api menyala. Setelah ditambahkan serbuk MnO2 ke dalam serbuk KClO3 nyala bara lidi semakin besar. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa penambahan katalis pada suatu senyala dapat mempercepat laju reaksi.
Pertanyaan dan Jawaban:
1.    Zat mana yang bekerja sebagai katalisator pada penguraian KClO3?
MnO2
2.    Bagaimana nyala lidi antara tabung yang diisi KClO3 dan tabung yang diisi KClO3 + MnO2?
- Tabung yang diisi KClO3                 : ketika bara lidi didekatkan  ke mulut tabung, nyala bara lidi tidak terlalu besar.
- Tabung yang diisi KClO3  + MnO2 : ketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung, nyala bara lidi semakin besar.
3.    Gas apakah yang menyebabkan bara api kayu menjadi lebih besar?
Gas O2 (oksigen)
4.    Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi?
Mempercepat laju reaksi
5.    Bagaimanakah reaksi penguraian KClO3?
2KClO3              2KCl + 3O2.

6.    Berikanlah beberapa contoh zat lain dan peranan katalis dalam perubahan kimia.
-       Besi digunakan dalam pembuatan amonia dari gas hidrogen.
-       Enzim amilase mempercepat perubahan zat tepung menjadi amilum.

f.        Kesimpulan
Laju reaksi dapat dipengaruhi dengan penambahan katalis. Penambahan katalis ini dapat mempercepat laju reaksi suatu senyawa.

g.      Daftar Pustaka
Krisbiyantoro, Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA. Yogyakarta. Pustaka Widyatama

h.      Lembar Komentar
Praktikum ini sangat sederhana sehingga dapat dilakukan oleh siswa SD. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan mudah didapat dan langkah kerjanya mudah untuk dikerjakan  siswa SD tentunya dengan bimbingan dari guru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar