LEMBAR KERJA MAHASISWA 2
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI
A.
Tujuan Pratikum
Mengamati
dan membuktikan beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi
B.
Dasar Teori
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses
berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu
satua waktu.Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari
atau tahun. Laju reaksi adalah
bertambahnya konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya
konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi
menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat
peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi
dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Suatu
Reaksi
Reaksi kimia ada yang berlangsung secara cepat ada
pula yang lambat. Cepat atau lambatnya suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
1.
Konsentrasi zat
Konsentrasi menyatakan banyak suatu zat.
Konsentrasi dalam larutan bisa dinyatakan dengan molar (M), artinya dilarutkan
dalam pelarut air. Memperbesar konsentrasi mengakibatkan kecepatan reaksi makin
tinggi. Bila konsentrasi bertambah
maka laju reaksi akan bertambah. sehingga konsentrasi berbanding lurus dengan
laju reaksi.
2. Ukuran Partikel
Ukuran
partikel yang dipotong kecil-kecil lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan
ukuran partikel besar (bongkahan).
3.
Suhu
Kenaikkan
suhu menyebabkan percepatan gerak partikel menjadi lebih besar. Suhu berbanding lurus dengan laju reaksi.
Semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. semakin rendah suhu maka
laju reaksi semakin lambat.
4.
Penambahan katalis
Katalis adalah suatu zat yang akan mempercepat
(katalisator positif) atau memperlambat (katalisator negatif = inhibitor)
reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Katalis
yang bersifat positif adalah zat tambahan yang berfungsi untuk mempercepat suatu reaksi, namun
pada akhir reaksi zat ini diperoleh kembali secara utuh (dengan jumlah yang
sama).
C.
Kegiatan Praktikum
1.
Pengaruh Suhu
a.
Alat dan
bahan :
-
Tabung reaksi - Penanggas air -
Stopwatch
-
Termometer - Larutan HCl
1M - Pita magenesium
-
rendaman es/air es -
Gelas kimia -
Air ledeng
b. Cara kerja :
1)
Siapkan tiga buah tabung reaksi dan beri label. Siapkan pula
tiga buah gelas kimia dan beri label. A untuk air es, B untuk Air ledeng, dan C
untuk Air panas,
2)
Tuangkan HCl 1 M sekitar + ¼ bagian tabung
reaksi ke dalam tiga buah tabung yang telah disiapkan
3)
Kondisikan tabung reaksi dengan gelas kimia.
Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang telah diisi air :
1.
Label A, masukkan air es ke dalam gelas kimia
2.
Label B, masukkan air ledeng ke dalam gelas kimia, simpan pada suhu kamar
3.
Label C, masukkan air es ke dalam gelas kimia, panaskan pada penanggas air.
4)
Kemudian ukur suhunya.
5)
Masukkan logam
magnesiumdengan ukuran yang sama (+ 1 cm) ke dalam setiap
tabung reaksi secara bersamaan. Catat waktunya hingga pita magnesium
habis bereaksi.
c.
Tabel Pengamatan :
No.
|
Tabung Reaksi
|
Suhu ( oC )
|
Waktu (t)
|
Laju Reaksi (s-1)
|
Ket
|
1.
|
A
|
2
|
960
|
1/960 = 0,00104167
|
|
2.
|
B
|
28
|
623
|
1/623 = 0,00160514
|
|
3.
|
C
|
80
|
192
|
1/192 = 0,00520833
|
|
d.
Analisis Data :
Tabung
reaksi A yang berisi HCl dan dimasukkan ke dalam air es dengan suhu 2 oC,
pita magnesium membutuhkan waktu 960 detik untuk habis bereaksi dengan HCL.
Sehingga laju reaksinya 1/960 = 0,00104167 s-1.
Tabung
reaksi B yang berisi HCl dan dimasukkan ke dalam air biasa (suhu kamar) dengan
suhu 28 oC, pita magnesium membutuhkan
waktu 623 detik untuk habis bereaksi melarutkan dengan HCL. Sehingga laju
reaksinya 1/623 = 0,00160514 s-1..
Tabung
reaksi C yang berisi HCl dan dimasukkan ke dalam air panas dengan suhu 80 oC,
pita magnesium membutuhkan waktu 192 detik untuk melarutkan habis bereaksi
dengan HCL. Sehingga laju reaksinya 1/623 = 0,00520833s-1..
e. Pembahasan :
Hal
yang dilakukan adalah menyiapkan tiga buah tabung reaksi dan tiga buah gelas
kimia. Masing-masing diberi label, yaitu A untuk air es, B untuk Air ledeng, dan
C untuk Air panas. Kemudian masukkan
HCl 1 M ke dalam masing-masing tabung reaksi
sampai terisi ¼ bagiannya, dan gelas kimia berlabel A diisi dengan air es,
gelas kimia berlabel B diisi dengan air biasa (suhu kamar), gelas kimia
berlabel C diisi dengan air panas. Kondisikan tabung reaksi dengan gelas kimia
dengan cara memasukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia.
Selanjutnya, suhu masing-masing air yang ada pada ketiga gelas
kimia tersebut diukur. Suhu awal air es adalah 20C; air pada suhu
kamar adalah 280C; dan suhu air panas adalah 800C. Secara
bersamaan logam magnesium dengan ukuran yang sama dimasukkan ke dalam setiap
tabung reaksi. Logam magnesium pada tabung A habis bereaksi dalam waktu 960
detik. Logam magnesium pada tabung Bhabis bereaksi dalam waktu 623 detik. Sedangkan
logam magnesium pada tabung C habis bereaksi dalam waktu 192 detik. Berdasarkan
hasil percobaan, laju reaksi paling cepat terjadi pada tabung C yang berisi air
panas, dengan waktu 192 detik.
Laju
reaksi dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin
cepat, sebaliknya semakin rendah suhu maka laju reaksi semakin lambat. Jadi,
suhu berbanding lurus dengan laju reaksi.
Pertanyaan
dan Jawaban:
1.
Pada percobaan di atas, tentukanlah variabel bebas, terikat
dan tetap?
-
Variabel Bebas : Suhu
-
Variabel Terikat : Laju Reaksi
-
Variabel Tetap : HCL, Pita magnesium
2. Buatlah grafik pengaruh
suhu terhadap laju reaksi
3. Berdasarkan hasil
pengamatan dan grafik, bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
Tuliskan persamaan reaksi logam magnesium dengan larutan HCl.
Suhu mempengaruhi laju reaksi. Semakin tinggi suhu
maka laju reaksi semakin cepat. Semakin rendah suhu, maka laju reaksi semakin
lambat.
4. Berikan contoh percobaan
lain dan fenomena dalam kehidupan yang menggambarkan laju reaksi dipengaruhi
oleh suhu.
:
I.
Judul Pratikum :
|
Kemana
Gula Pasir Pergi?
|
II.
Tujuan Pratikum
|
Mengamati perbedaan laju reaksi
pada larutnya gula pasir yang dipengaruhi oleh suhu.
|
III.Alat dan bahan :
|
-
gelas
-
air panas
-
Air biasa
-
gula pasir
|
IV.
Cara Kerja:
|
a.
Siapkan dua gelas danberi label:
A untuk gelas berisi air panas
B untuk gelas berisi air biasa
b.
Masukkan satu sendok makan gula pasir ke dalam
setiap gelas. Diamkan, jangan diaduk.
c.
Amati dan catat perubahan yang terjadi pada gelas
manakah gula pasir lebih cepat larut
|
f.
Kesimpulan :
Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi
suhu maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin rendah suhu maka laju
reaksi semakin lambat. Suhu berbanding lurus dengan laju reaksi.
g. Daftar
Pustaka :
Krisbiyantoro,
Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA.
Yogyakarta. Pustaka Widyatama
h.
Lembar Komentar :
Praktikum ini dapat dilakukan di SD karena
alat dan bahan yang digunakan mudah didapat dan langkah kerjanya mudah sehingga
siswa SD dapat melakukan praktikum ini dengan bimbingan guru tentunya.
2.
Pengaruh Luas Permukaan
Bidang Sentuh
a.
Alat dan
bahan :
-
Gelas Kimia - Stopwatch
-
Gelas ukur - Pita Magnesium
-
HCl 1 M
- Penggaris
b. Cara kerja :
1)
Siapkan 2 buah gelas kimia dan berilah label 1 dan 2
2)
Masukkan + 20 mL HCl pada setiap
gelas kimia
3)
Ambillah 2 buah lembar pita magnesium yang kira-kira mempunyai berat dan
ukuran yang sama. Lembaran pertama dibiarkan dalam bentuk lembaran dan lembaran
kedua dipotong kecil-kecil
4)
Masukkanlah kedua pita magnesium tersebut pada masing-masing kelas kimia
yang sudah berisi HCl yang sama. Catat waktunya hingga pita magnesium tersebut
habis bereaksi.
c.
Tabel Pengamatan :
No.
|
Gelas Kimia
|
Pita Magnesium
|
Waktu (t)
|
Laju Reaksi (s-1)
|
Ket
|
1.
|
1
|
Lembaran
+ 4 cm
|
510
|
1/510 = 0,00196078
|
|
2.
|
2
|
Potongan kecil + 1 cm
|
400
|
1/400 = 0,0025
|
|
d.
Analisis Data :
Gelas
kimia 1 berisi HCL 20 ml dan pita magnesium berupa lembaran dengan ukuran +
4 cm, pita magnesium membutuhkan waktu 510 detik untuk habis bereaksi denaan
HCl. sehingga laju reaksinya 0,00196078 s-1.
Gelas
kimia 2 berisi HCL 20 ml dan pita magnesium berupa potongan kecildengan ukuran +
1 cm, pita magnesium membutuhkan waktu 400 detik untuk habis bereaksi denaan
HCl. sehingga laju reaksinya 0,0025 s-1.
e.
Pembahasan :
Hal yang dilakukan adalah menyiapkan dua
bgelas kimia. Masing-masing diberi label 1 dan 2. Kemudian masukkan + 20
ml HCl 1 M ke dalam masing-masing gelas
kimia.
Selanjutnya,
ambillah 2 buah lembar pita magnesium yang kira-kira mempunyai berat dan ukuran
yang sama. Lembaran pertama dibiarkan dalam bentuk lembaran dan lembaran kedua
dipotong kecil-kecil. Masukkanlah kedua
pita magnesium tersebut pada masing-masing kelas kimia yang sudah berisi HCl
yang sama. Catat waktunya hingga pita magnesium tersebut habis bereaksi.
Pita
magnesium pada gelas kimia 1 habis bereaksi dalam waktu 510 detik dan pita
magnesium pada gelas kimia 2 habis bereaksi dalam waktu 400 detik. Berdasarkan hasil percobaan, laju reaksi paling
cepat terjadi pada gelas kimia 2 yang berisi pita magnesium berupa potongan
kecil dengan waktu 400 detik.
Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan bidang
sentuh. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi semakin
cepat, sebaliknya semakin kecil luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi
semakin lambat. Jadi, luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju
reaksi.
Pertanyaan dan Jawaban :
1. Bagaimanakah persamaan
reaksinya?
Mg (s) + 2HCl( aq) MgCl2(aq) + H2(g)
2.
Tentukanlah variabel tetap dan variabel
bebas, serta variable terikatnya?
-
Variabel
tetap : 20 mL HCl 1 M
-
Variabel
bebas : Luas permukaan bidang sentuh pita magnesium
-
Variabel
terikat : Laju reaksi
3.
Magnesium manakah yang mempunyai luas
bidang sentuh yang paling besar?
Pita
magnesiumyang berbentuk potongan kecil dengan ukuran + 1 cm.
4.
Buatlah grafik yang menggambarkan
pengaruh bentuk pita magnesium terhadap laju reaksi.
5.
Berdasarkan hasil pengamatan dan bentuk
dari grafik, bagaimanakah pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju
reaksi? Jelaskan!
Luas permukaan bidang sentuh
mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh maka laju
reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin kecil luas permukaan bidang sentuh
maka laju reaksi semakin lambat. Jadi, luas permukaan bidang sentuh berbanding
lurus dengan laju reaksi.
6.
Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi
pada percobaan tersebut!
Mg (s) + 2HCl( aq) MgCl2(aq) + H2(g)
7.
Berikan contoh percobaan lain dan
fenomena dalam kehidupan yang menggambarkan laju reaksi dipengaruhi oleh luas
permukaan bidang sentuh!
:
I.
Judul Pratikum :
|
Coklat
Meleleh
|
II.
Tujuan Pratikum
|
Mengamati perbedaan laju reaksi
pada coklat yang dipanaskandipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh
|
III.Alat dan bahan :
|
-
Coklat blok
-
Pisau
-
Panci kecil 2
-
Kompor
|
IV.
Cara Kerja:
|
a.
Siapkan dua potong coklat blok dengan ukran dan
massa yang sama
b.
Potong salah satu coklat blokmenjadi ukuran yang
kecil (coklat diiris)
c.
Masukkan coklat blokyang masih utuh ke dalam
panci pertama dan coklat blok yang sudah dipotong kecil ke dalam panci yang
kedua.
d.
Panaskan kedua panci secara bersamaan dan amati
perubahan yang terjadi.
e.
Catat waktu ketika seluruh coklat meleleh. Coklat
manakah yang paling cepat meleh?
|
f.
Kesimpulan :
Luas
permukaan bidang sentuh mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar luas permukaan
bidang sentuh maka laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin kecil luas permukaan
bidang sentuh maka laju reaksi semakin lambat. Jadi, luas permukaan bidang
sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.
g. Daftar
Pustaka :
Krisbiyantoro,
Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA.
Yogyakarta. Pustaka Widyatama
h.
Lembar Komentar :
Praktikum
ini dapat dilakukan di SD karena alat dan bahan yang digunakan mudah didapat
dan langkah kerjanya mudah sehingga siswa SD dapat melakukan praktikum ini
dengan bimbingan guru tentunya.
3.
Pengaruh Katalis
a.
Alat dan
bahn :
- Tabung reaksi -
Korek api -
Serbuk MnO2
- Penjepit tabung - Pembakar spiritus - Serbuk KClO3
- Spatula -
Lidi/ranting bara kayu
b.
Cara kerja :
1)
Masukkan
serbuk KClO3 + 2
ujung sendok kecil/spatula ke dalam tabung reaksi.
2)
Panaskan dengan pembakar
spiritus.
3)
Uji
pembentukan O2 dengan cara memasukkan lidi yang membara ke dalam
tabung (jika ada O2, nyala bara lidi akan semakin besar)
4)
Ulangi langkah 1 sampai 3
dengan KClO3 yang telah dicampur sedikit MnO2.
5)
Amatilah
setiap perubahan nyala dari bara kayu kecil/lidi. Dan catat waktunya hingga
terjadi perubahan dan akhir perubahan pada bara kayu.
c.
Tabel Pengamatan
Gelas
|
Larutan
|
Pengamatan bara api kayu
|
1
|
Serbuk KClO3
|
Kketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung,
nyala bara lidi tidak terlalu besar dan dibutuhkan waktu yang lamauntuk bara
api menyala
|
2
|
Serbuk KClO3 + MnO2
|
Ketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung, nyala bara lidi semakin
besar.dan dibutuhkan waktu yang sebentaruntuk bara api menyala
|
d. Analisis Data
:
· Serbuk KClO3 tanpa ditambahkan katalis
menyebabkan bara lidi menyala tidak terlalu besar.
· Serbuk KClO3 dengan ditambahkan katalis
MnO2 menyebabkan bara lidi menyala semakin besar dan terang.
· Penambahan katalis mempercepat laju reaksi suatu
senyawa.
e. Pembahasan :
Untuk
mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi maka hal yang pertama kita
lakukan adalam melakukan percobaan dengan menggunakan serbuk KClO3 dan bara lidi. Serbuk KClO3
dipanaskan dalam api spirtus kemudian dekatkan bara lidi tersebut ke
mulut tabung sehingga bara api menyala. Bara api yang menyala dengan
menggunakan serbuk KClO3 tidak terlalu besar. Percobaan kedua
dilakukan dengan menambahkan MnO2 pada serbuk KClO3.
Serbuk KClO3 + MnO2
dipanaskan dalam api spirtus kemudian dekatkan bara lidi tersebut ke
mulut tabung sehingga bara api menyala. Setelah ditambahkan serbuk MnO2
ke dalam serbuk KClO3 nyala bara lidi semakin besar. Percobaan
tersebut menunjukkan bahwa penambahan katalis pada suatu senyala dapat
mempercepat laju reaksi.
Pertanyaan
dan Jawaban:
1.
Zat
mana yang bekerja sebagai katalisator pada penguraian KClO3?
MnO2
2.
Bagaimana
nyala lidi antara tabung yang diisi KClO3 dan tabung yang diisi KClO3
+ MnO2?
- Tabung yang diisi KClO3 : ketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung, nyala bara lidi tidak
terlalu besar.
- Tabung yang diisi KClO3 + MnO2 :
ketika bara lidi didekatkan ke mulut tabung, nyala bara lidi semakin besar.
3.
Gas
apakah yang menyebabkan bara api kayu menjadi lebih besar?
Gas O2 (oksigen)
4.
Bagaimana pengaruh katalis
terhadap laju reaksi?
Mempercepat laju reaksi
5.
Bagaimanakah reaksi penguraian
KClO3?
6.
Berikanlah
beberapa contoh zat lain dan peranan katalis dalam perubahan kimia.
- Besi digunakan dalam pembuatan amonia dari gas
hidrogen.
- Enzim amilase mempercepat perubahan zat tepung
menjadi amilum.
f.
Kesimpulan
Laju
reaksi dapat dipengaruhi dengan penambahan katalis. Penambahan katalis ini
dapat mempercepat laju reaksi suatu senyawa.
g. Daftar
Pustaka
Krisbiyantoro,
Adi. 2008. Panduan Kimia Praktis SMA.
Yogyakarta. Pustaka Widyatama
h.
Lembar Komentar
Praktikum
ini sangat sederhana sehingga dapat dilakukan oleh siswa SD. Selain itu, alat
dan bahan yang digunakan mudah didapat dan langkah kerjanya mudah untuk
dikerjakan siswa SD tentunya dengan
bimbingan dari guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar